Data Minerba One Data Indonesia (MODI) yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menunjukkan bahwa produksi batu bara Indonesia selama Januari hingga Oktober 2023 telah mencapai 635,07 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 9,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 575,38 juta ton. Meskipun terjadi peningkatan produksi yang signifikan, harga batu bara mengalami penurunan tajam sepanjang tahun ini.

Peningkatan produksi batu bara yang paling signifikan terjadi pada bulan Januari 2023, dengan realisasi mencapai 62,27 juta ton, yang menunjukkan peningkatan sebesar 39,81% dibandingkan Januari 2022. Namun, pada bulan September dan Oktober 2023, tercatat adanya penurunan produksi batu bara. Pada Oktober 2023, produksi turun sebesar 15,3% dibandingkan dengan Oktober 2022.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia menjelaskan bahwa tren penurunan harga batu bara saat ini dipicu oleh kondisi pasokan yang berlebihan. Dia menekankan bahwa penurunan permintaan sementara produksi yang tetap tinggi menjadi faktor utama dalam penurunan harga. Meskipun produksi batu bara naik sebesar 7% pada kuartal III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, harga batu bara di ICE Newcastle Australia mengalami penurunan sebesar 56,20% dari posisi akhir 2022.

Kondisi ini menunjukkan perlunya penyesuaian dalam strategi pengelolaan produksi batu bara di Indonesia guna menjaga keseimbangan antara peningkatan produksi dan stabilitas harga. Dengan demikian, industri batu bara di Indonesia dapat terus beradaptasi dengan perubahan pasar global yang dinamis.

Demikian informasi seputar produksi batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.com.