Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mencatat investasi energi terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai angka fantastis sebesar US$1,49 miliar atau setara Rp24,04 triliun sepanjang tahun 2024. Capaian tersebut mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat transisi energi.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa salah satu pendorong utama lonjakan investasi energi terbarukan tersebut adalah implementasi Peraturan Menteri ESDM No. 11/2024.
Aturan tersebut mengatur penggunaan produk dalam negeri untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Kami mencatat investasi dari proyek PLTP dan PLTS mencapai US$609 juta atau sekitar Rp9,81 triliun. Ini berkat adanya percepatan izin melalui Permen 11/2024,” jelas Eniya dalam acara Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE di Jakarta.
Tak hanya dari sisi investasi energi terbarukan, sektor PLTP juga menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Rp2,1 triliun pada tahun 2024. Selain itu, kapasitas pembangkit EBT bertambah sebesar 547,4 MW sehingga total kapasitas kini mencapai 14,1 GW.
Capaian itu turut mendongkrak bauran energi terbarukan di Indonesia menjadi 13,93%. Meski demikian, pemerintah tetap mengejar target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar transisi energi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kami berkomitmen melanjutkan peningkatan investasi dan kapasitas pembangkit EBT,” ujar Eniya.
Dengan investasi yang terus meningkat, sektor energi terbarukan Indonesia diharapkan menjadi tulang punggung dalam menciptakan ketahanan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Demikian informasi seputar investasi energi terbarukan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.