Kementerian ESDM bersama SKK Migas KKKS) migas bakal menghidupkan kembali sumur-sumur minyak yang tidak aktif. (RuangEnergi.com)

Industri migas (minyak dan gas) di Indonesia semakin optimistis terhadap pencapaian target lifting minyak dan gas bumi pada tahun 2025. Target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 ini mencapai 605.000 barel minyak per hari dan 1,005 juta barel setara minyak per hari untuk gas.

Optimisme itu didorong oleh upaya reaktivasi sumur-sumur idle serta penerapan teknologi terbaru di lapangan migas.

Vice President PetroChina Indonesia, Gusminar menyatakan bahwa langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas untuk menghidupkan kembali sumur-sumur minyak yang tidak aktif atau idle mendapat respons positif dari kalangan industri migas.

“Dorongan Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam menggenjot produksi migas di dalam negeri melalui revitalisasi sumur idle disambut baik oleh industri. Kita optimistis pencapaiannya ke depan akan lebih baik,” ujar Gusminar.

Menurut data pemerintah, dari 44.985 sumur yang ada di Indonesia, sekitar 16.990 di antaranya masuk dalam kategori idle. Dengan memanfaatkan sumur-sumur tersebut melalui program reaktivasi, produksi minyak nasional diharapkan meningkat signifikan.

Gusminar menekankan pentingnya melibatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di sumur-sumur tua untuk mengoptimalkan hasil lifting. Selain itu, industri migas juga menekankan pentingnya iklim investasi yang mendukung melalui kemudahan perizinan dan regulasi yang lebih fleksibel.

“Kemudahan berusaha dan perizinan ikut membantu menjaga lifting migas. Kita butuh kelonggaran dalam aspek lahan serta peraturan yang mendukung eksplorasi yang lebih masif,” tambahnya.

Di sisi lain, Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya juga menyatakan pentingnya penerapan inovasi dan teknologi baru untuk mengoptimalkan sumur-sumur tua.

“Sumur tua mungkin tidak lagi ekonomis dengan teknologi lama, maka kita perlu investasi baru dan teknologi terbaru,” ungkap Bambang dalam diskusi yang membahas formulasi lifting migas untuk ketahanan energi nasional.

Dengan berbagai upaya ini, target lifting migas 2025 diharapkan dapat tercapai. Dukungan teknologi, kemudahan investasi, serta revitalisasi sumur idle menjadi fondasi utama untuk memastikan sektor migas terus berkontribusi bagi ketahanan energi dan kesejahteraan nasional.

Demikian informasi seputar industri migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.