Indonesia semakin menarik minat investor global dalam sektor investasi eksplorasi migas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kenaikan investasi untuk eksplorasi migas sebesar 20% dalam beberapa tahun mendatang.
Hal itu sejalan dengan kembalinya raksasa energi dunia atau big oil yang mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap sektor hulu migas Indonesia, setelah sempat meredup beberapa waktu lalu.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Migas, Nanang Abdul Manaf menyatakan bahwa pemerintah tengah fokus mendorong investasi hulu migas, terutama dalam lini eksplorasi.
“Investasi eksplorasi ini penting untuk masa depan, karena dengan penemuan baru, kita bisa mengembangkan lebih lanjut,” ujarnya dalam 49th IPA Convex di ICE BSD, Kamis (22/5).
Dalam dua tahun terakhir, Indonesia berhasil mencatatkan penemuan besar seperti di Andaman dan Kalimantan Timur.
Penemuan itu semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi investasi eksplorasi migas yang menjanjikan, yang akhirnya memikat minat perusahaan-perusahaan besar seperti Chevron, TotalEnergies, dan Shell untuk kembali berinvestasi.
Nanang juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang lebih ramah investor, seperti penerapan gross split hingga 50% untuk area-area yang berisiko. Hal ini memberikan insentif bagi perusahaan internasional untuk kembali berinvestasi.
Selain itu, pemerintah juga berencana melelang 60 blok migas di Indonesia Timur yang dikenal memiliki potensi besar.
Berdasarkan laporan kinerja Ditjen Migas ESDM 2024, investasi hulu migas Indonesia pada tahun lalu mencapai US$15,33 miliar, meningkat 18% dari tahun sebelumnya. Peningkatan investasi eksplorasi migas diharapkan dapat memenuhi target pertumbuhan sebesar 20%, serta memastikan Indonesia tetap menjadi tujuan utama investasi di sektor migas global.
Demikian informasi seputar perkembangan investasi eksplorasi migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.