Kerja sama energi Indonesia dan Norwegia memberikan dorongan besar dalam upaya global untuk mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (Kemlu.go.id)

Pemerintah Indonesia dan Norwegia telah menjalin kerja sama energi sejak tahun 1995 terus mengalami perkembangan signifikan. Salah satu implementasi kerja sama tersebut adalah melalui pertemuan Konsultasi Energi Bilateral Indonesia-Norwegia (INBEC), yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM di Jakarta pada Senin (1/7).

Plt. Direktur Jenderal Migas, Dadan Kusdiana membuka sesi “Developments in the Two Countries Energy Sectors” dalam pertemuan tersebut. Dia menyoroti kemajuan Indonesia dalam sektor Energi Baru dan Terbarukan serta sektor Migas sebagai respons terhadap tantangan transisi energi global.

Indonesia telah meningkatkan komitmennya dalam mengurangi emisi global dengan mendeklarasikan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) pada COP27, meningkatkan target penurunan emisi dari 29% menjadi 32%. Pencapaian ini tercermin dalam penurunan emisi sektor energi dari 314 juta ton CO2 menjadi 358 juta ton CO2e pada tahun 2030, dengan capaian pada tahun 2023 mencapai 123,2 juta ton CO2e.

“Dalam jangka panjang, Indonesia berambisi mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, dengan strategi diversifikasi, konservasi, dan dekarbonisasi sektor energi,” ungkap Dadan.

Di bidang biofuel, Indonesia telah berhasil menerapkan B35 secara nasional sejak Februari 2023, yang memberikan manfaat ekonomi signifikan dan penghematan devisa serta meningkatkan ketahanan energi nasional.

Sementara itu, dalam sektor minyak dan gas bumi, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi melalui pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Potensi penyimpanan CO2 di Indonesia mencapai 577,6 Giga Ton, tersebar di beberapa wilayah strategis di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua.

“Dalam hal teknologi, Indonesia mengakui kontribusi Norwegia yang menjadi pemimpin dalam teknologi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Air,” tambah Dadan.

Kerja sama energi Indonesia dan Norwegia tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Norwegia, tetapi juga memberikan dorongan besar dalam upaya global untuk mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Demikian informasi seputar kerja sama energi antara Indonesia dan Norwegia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.