Pasar minyak dunia diprediksi akan menghadapi sedikit surplus pasokan pada tahun 2024, walaupun negara-negara OPEC+ terus mempertahankan kebijakan pengurangan produksi mereka. Toril Bosoni, kepala divisi pasar minyak dan industri Badan Energi Internasional (IEA), mengungkapkan pandangan ini dalam sebuah konferensi di Oslo.

Menurut Bosoni, meskipun pasar minyak saat ini mengalami defisit dan stok menurun dengan cepat, proyeksi ke depan mengindikasikan kemungkinan sedikit surplus pada tahun 2024. Stok minyak dunia berada pada tingkat rendah, yang dapat meningkatkan volatilitas jika terjadi kejutan baik dari sisi permintaan maupun penawaran.

OPEC+ terus memainkan peran kunci dalam mengelola pasokan minyak global. Keputusan kelompok ini untuk mempertimbangkan pengurangan pasokan tambahan akan menjadi poin fokus pada pertemuan akhir bulan ini. Meskipun harga minyak dunia mengalami penurunan, tetapi pemangkasan produksi oleh OPEC+ dan konflik di Timur Tengah memberikan dukungan pada pasar.

Harga minyak mentah Brent mengalami penurunan, mencapai sekitar USD 82 per barel, menurut data terkini. Meskipun ada dukungan dari pemotongan produksi OPEC+ dan gejolak geopolitik, kekhawatiran terhadap permintaan global dan potensi surplus di tahun depan telah memberikan tekanan pada harga minyak.

Dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mengalami fluktuasi. Namun, pandangan optimis tentang penyelesaian kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama memberikan optimisme pada pasar global. Meskipun ada hambatan ekonomi makro, fundamental pasar minyak dunia yang kuat diharapkan dapat mengatasi ketidakpastian saat ini.

Data terkini dari Tiongkok dan Amerika Serikat mengindikasikan beberapa ketidakpastian dalam permintaan dan ekspor. Tren ekonomi global, terutama dalam mengendalikan inflasi di Tiongkok, menjadi faktor yang mempengaruhi harga minyak. Peningkatan persediaan minyak mentah AS juga menciptakan dinamika baru dalam pasar.

Pandangan ke depan mengandalkan pada bagaimana OPEC+ dan IEA melihat keadaan fundamental permintaan dan pasokan minyak. Pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada akhir bulan ini akan menjadi titik fokus untuk membahas kebijakan produksi hingga tahun 2024. Perkembangan selanjutnya akan sangat memengaruhi arah harga minyak global.

Demikian informasi seputar pasokan dan harga minyak dunia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.com.