Dikabarkan bahwa produksi migas nasional saat ini mengalami penurunan, terutama di sektor minyak bumi. (phi.pertamina.com)

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi ambisius untuk meningkatkan produksi migas nasional (minyak dan gas bumi) guna mencapai target pada tahun 2030. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa target ini mencakup produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan produksi gas bumi sebesar 12 Billion Cubic Feet (BCF) per hari.

Dalam upaya mencapai target tersebut, pemerintah telah merancang skema strategis yang terdiri dari langkah-langkah jangka pendek, menengah, dan panjang. Arifin menjelaskan bahwa skema jangka pendek akan difokuskan pada produksi migas nasional dari lapangan-lapangan migas yang sudah ada, dengan pemanfaatan teknologi Enchanced Oil Recovery (EOR).

“Untuk jangka pendek, kami akan meningkatkan produksi melalui pengeboran lebih dari 1.000 sumur pengembangan setiap tahun dan reaktivasi sumur idle sebanyak 1.000-1.500 sumur per tahun,” jelas Arifin dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat lalu (02/08). Langkah ini juga mencakup percepatan eksekusi proyek CEOR Minas Area 2, Steamflood Rantau Bais, dan penggunaan simple sulfactant di Balam South.

Di jangka menengah, pemerintah akan melanjutkan transformasi Recovered-to-Production (R-to-P) dan penerapan full scale EOR serta Waterflood di berbagai lapangan migas. Strategi ini mencakup percepatan 125 Proyek Pengembangan Lapangan (POD) baru, pengembangan 58 penemuan yang belum tergarap, dan percepatan proyek CEOR di 55 lapangan.

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk menarik investasi hulu migas dari China guna mendukung proyek-proyek ini.

Sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah akan fokus pada eksplorasi dan pengembangan migas non konvensional. Arifin menjelaskan bahwa upaya ini akan melibatkan pengeboran eksplorasi yang menargetkan potensi besar dengan rata-rata 54 sumur per tahun, serta menjalin kerja sama dengan pemain besar global seperti EOG Resources dan China National Petroleum Corporation (CNPC).

Produksi migas nasional saat ini mengalami penurunan, terutama di sektor minyak bumi. Namun, Arifin optimis bahwa produksi gas bumi bisa mencapai target yang telah ditetapkan. “Gas 12 BCF, insya Allah bisa tercapai dengan adanya penemuan baru di Andaman, South Andaman, dan Selat Makassar,” ujar Arifin menekankan bahwa gas bumi akan menjadi andalan utama dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah dirancang ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produksi migas nasional secara signifikan hingga mencapai target ambisius pada tahun 2030, demi mendukung ketahanan energi dan pembangunan ekonomi Indonesia.

Demikian informasi seputar upaya produksi migas nasional di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.