Indonesia seperti banyak negara lain di dunia, sedang berada dalam tahap transisi energi menuju penggunaan sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan. Komitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat telah menjadi agenda utama pemerintah. Meskipun begitu, sektor minyak dan gas bumi (migas) tetap memegang peranan penting dalam mengamankan pasokan energi selama masa transisi ini.
Pada pembukaan Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition alias IPA Convex 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan berbagai skenario terkait transisi energi. Menurutnya, pemanfaatan minyak dan gas masih akan dilakukan hingga tahun 2050 dalam berbagai skenario, meskipun dengan penurunan penggunaan langsung karena efisiensi energi yang meningkat, penggunaan listrik yang lebih luas, dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.
“Selama transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060, minyak dan gas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, terutama di bidang transportasi dan pembangkit listrik,” kata Arifin.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan migas, Indonesia fokus pada eksplorasi cekungan migas yang masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Dari 128 cekungan hidrokarbon yang ada, 68 di antaranya masih belum dieksplorasi. Pemerintah juga menggalakkan penambahan wilayah kerja migas baru setiap tahunnya, memberikan kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam penawaran wilayah kerja tersebut.
Arifin juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kemitraan dalam menghadapi tantangan pemenuhan energi di era transisi energi. “Saya mengajak seluruh peserta berkontribusi aktif untuk mengedepankan kerja sama dalam upaya peningkatan investasi, cadangan, dan produksi migas dengan tetap mempertimbangkan target penurunan emisi,” ujarnya.
Dalam rangka menjaga iklim investasi, pemerintah memberikan berbagai fasilitas perpajakan dan insentif bagi kegiatan usaha hulu di sektor migas. Revisi peraturan terkait juga tengah dilakukan untuk meningkatkan kelayakan ekonomi proyek migas. Sementara itu, Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon mengatur aspek CCS/CCUS sebagai bagian dari komitmen Net Zero Emission.
Dengan adanya upaya kolaboratif dari semua pihak terkait, Indonesia optimis dapat menghadapi tantangan transisi energi dengan sukses. Potensi investasi dan eksplorasi baru dalam sektor migas menjadi peluang bagi Indonesia untuk terus maju menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan nilai tukar kurs saat ini, 1 USD setara dengan Rp16.100, Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan untuk menarik investasi dalam sektor energi, sekaligus memperkuat langkah-langkah transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Demikian informasi seputar transisi energi di IPA Convex 2024. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.