Pada semester pertama tahun 2024, sejumlah royalti emiten batu bara terkemuka di Indonesia melaporkan kinerja keuangannya. Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah pembayaran royalti yang disetorkan kepada pemerintah.
Meskipun emiten-emiten besar seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), hingga PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) tetap menjadi penyumbang royalti terbesar, namun jumlah pembayaran tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Penurunan harga batu bara global menjadi salah satu faktor utama yang berdampak pada penurunan royalti emiten batu bara tersebut.
Adaro Energy Pimpin Kontribusi Royalti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), yang dikenal sebagai emiten batu bara terbesar, mencatatkan pembayaran royalti sebesar USD598,5 juta pada semester I/2024. Meskipun angkanya cukup besar, jumlah ini mengalami penurunan dari USD853,4 juta yang dibayarkan pada semester I/2023.
Penurunan ini sejalan dengan penurunan laba bersih yang dicapai perusahaan, yaitu sebesar USD778,7 juta, turun 10,87% dari USD873,8 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan ADRO juga menurun 14,4% menjadi USD2,97 miliar dari USD3,47 miliar pada semester I/2023.
Indo Tambangraya Megah dan Golden Energy Mines Juga Terdampak PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dan PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) juga mengalami penurunan dalam pembayaran royalti.
ITMG membayarkan royalti emiten batu bara sebesar USD115,7 juta pada paruh pertama tahun ini, turun dari USD146,9 juta di tahun sebelumnya. Pendapatan ITMG tercatat sebesar USD1,04 miliar, turun 19,22% dibandingkan semester I/2023.
Sementara itu, GEMS mencatatkan pembayaran royalti sebesar USD171,5 juta, turun dari USD254,5 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan GEMS juga mengalami penurunan sebesar 5,28% menjadi USD1,36 miliar pada semester I/2024.
Penurunan Kinerja Mempengaruhi Pembayaran Royalti Penurunan kinerja yang dialami oleh emiten-emiten batu bara ini tidak hanya berdampak pada pendapatan dan laba bersih, tetapi juga pada jumlah royalti yang harus dibayarkan kepada pemerintah.
Penurunan harga batu bara global menjadi salah satu penyebab utama dari penurunan ini. Kendati demikian, emiten-emiten batu bara tetap berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pembayaran royalti mereka, meskipun dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.
Demikian informasi seputar royalti emiten batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.