PTBA berkomitmen pada strategi hilirisasi minerba untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. (Enimpost.com)

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen dalam menjalankan strategi hilirisasi minerba guna mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia. Hal ini menjadi bagian penting dari target investasi Indonesia pada periode 2025-2029.

Dalam pernyataannya, Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berbasis hilirisasi untuk mengoptimalkan potensi Indonesia dalam sektor energi.

PTBA memiliki potensi sumber daya batu bara sebesar 5,7 miliar ton, dengan cadangan optimal mencapai 2,3 miliar ton yang tersebar di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, dan Peranap, Riau. Batu bara tersebut dimanfaatkan untuk berbagai sektor, seperti pembangkit listrik, industri semen, smelter, dan industri lainnya.

“Kami secara tegas mendorong hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dalam negeri,” ujar Arsal dalam acara Indonesia Mining Forum 2025.

Salah satu langkah hilirisasi yang sedang dikembangkan PTBA adalah proyek gasifikasi batu bara menjadi gas dimethyl ether (DME).

Meskipun proyek kerjasama dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products, sempat gagal dilanjutkan, PTBA kini tengah melakukan kajian ulang agar proyek ini dapat berjalan secara ekonomis dan memberikan dampak positif.

Arsal menekankan pentingnya kajian mendalam agar proyek hilirisasi ini dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian Indonesia.

Tantangan dalam Implementasi Strategi Hilirisasi Minerba

Namun, dalam menjalankan strategi hilirisasi ini, PTBA menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, ketidakpastian ekonomi global yang memicu volatilitas makroekonomi dan mempengaruhi permintaan energi, termasuk batu bara.

Penurunan harga batu bara di pasar internasional menjadi salah satu dampak yang dirasakan. Tantangan kedua datang dari transisi energi menuju energi baru dan terbarukan, yang dipercepat oleh negara-negara besar seperti Tiongkok dan Jepang.

Arsal mengingatkan bahwa meski batu bara masih dibutuhkan, teknologi energi hijau yang terus berkembang menjadi ancaman jangka panjang bagi permintaan batu bara.

Strategi hilirisasi minerba yang digagas PTBA memiliki potensi besar dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan global dan transisi energi, komitmen PTBA untuk mengembangkan industri berbasis sumber daya alam tetap konsisten.

Kajian ulang proyek hilirisasi seperti gasifikasi batu bara menjadi DME menunjukkan upaya perusahaan untuk mengoptimalkan hasil yang lebih ekonomis dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar strategi hilirisasi minerba. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.