Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menghadapi tantangan dalam mencapai target bauran EBT (energi baru terbarukan) pada tahun 2023. Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa realisasi bauran EBT pada tahun tersebut mencapai 13,1 persen, atau sekitar 238,1 juta barel setara minyak (MMBOE), yang masih di bawah target sebesar 17,9 persen.

Dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 & Program Kerja Tahun 2024, Arifin menyampaikan bahwa pemerintah memiliki strategi untuk meningkatkan realisasi bauran EBT. Meskipun target pada tahun 2023 belum tercapai secara optimal, pemerintah menetapkan target ambisius pada tahun-tahun mendatang. Target bauran EBT dijadwalkan mencapai 19,5 persen pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 23 persen pada tahun 2025.

Arifin menjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, pemerintah memiliki beberapa strategi. Pertama, melalui pembangunan pembangkit EBT yang sudah terencana dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan target terpasang 10,6 GW pada tahun 2025.

Selain itu, peningkatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, program konversi pembangkit ke EBT, dan program mandatory B35 dengan target 13,9 juta KL pada tahun 2025 juga menjadi fokus utama.

Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan intensifikasi cofiring, menjalankan program eksplorasi panas bumi, dan menyediakan akses energi melalui EBT di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Upaya ini diharapkan dapat membawa peningkatan signifikan dalam pencapaian target bauran EBT.

Meskipun tantangan masih ada, pemerintah optimis bahwa dengan strategi yang tepat, realisasi bauran EBT dapat terus meningkat hingga mencapai target ambisius pada tahun-tahun mendatang.

Demikian informasi seputar rancangan pemerintah soal realisasi bauran EBT. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.Com.