Dalam konteks transisi energi, fokus utama adalah pentingnya mencapai titik keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan penggunaan energi bersih. (goodnewsfromindonesia.id)

Pakar energi sekaligus Wakil Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) periode 2016-2019, Arcandra Tahar membahas peran penting geothermal atau panas bumi sebagai sumber energi strategis dalam transisi energi di Indonesia. Dalam pandangannya, geothermal memiliki potensi besar sebagai alternatif bersih yang dapat menjadi pilar utama dalam penyediaan energi di masa depan.

Arcandra Tahar menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan potensi panas bumi yang cukup besar. Pada acara The Futurist Summit 2023, beliau menyatakan, “Kenapa geothermal? Tidak semua negara dikaruniai. Kita salah satu negara yang cukup banyak geothermal. Apakah bersih? Bersih. Renewable? Renewable. Andal? Andal.”

Namun, tantangan utama dalam pengembangan geothermal adalah biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber energi konvensional seperti batu bara, bahan bakar minyak (BBM), dan gas.

“Yang jadi perdebatan, apakah kita mampu menjadikannya affordable. Karena dia masih lebih mahal dibandingkan batu bara, BBM, dan sedikit lebih mahal dari gas,” papar Arcandra. Muncul pertanyaan kritis, apakah generasi mendatang mampu menciptakan teknologi yang menjadikan geothermal sebagai opsi energi bersih yang terjangkau.

Dalam konteks transisi energi, Arcandra menekankan pentingnya mencapai titik keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan penggunaan energi bersih. Beliau mengingatkan agar transisi ini tidak mengorbankan kebutuhan masyarakat. “Dalam masa transisi ini, kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Sesuai dengan arah menuju Net Zero Emission 2050-2060, Arcandra mengusulkan pemanfaatan energi gas sebagai sumber energi yang dapat digunakan selama masa transisi energi. Meskipun tidak sepenuhnya bersih, gas memiliki emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil konvensional.

“Maka kita harus menggunakan gas sebisa mungkin untuk menggantikan fosil yang lebih kotor dalam masa transisi ini. Kemudian apakah gas itu bisa memenuhi 3 kriteria tadi, affordable yaitu andal, reliable, kemudian bersih,” kata Arcandra.

Dengan kompromi ini, diharapkan Indonesia dapat terus menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan kebutuhan energi. Potensi geothermal sebagai sumber energi bersih dan upaya memanfaatkan gas sebagai alternatif yang lebih bersih menjadi langkah strategis dalam meraih tujuan Net Zero Emission di masa mendatang.

Demikian informasi seputar perkembangan transisi energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.com.