Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan akan didistribusikan ke KIPI, sisanya dapat digunakan sebagai ketahanan energi di Kalimantan.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jendral (Purn) TNI Moeldoko mengungkapkan pasokan listrik untuk calon ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) dapat terpenuhi dari program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan Kalimantan Utara.

“Tidak perlu dipermasalahkan, apalagi Sungai Kayan tidak berada jauh dari Kaltim,” terang Moeldoko di Kantor KSP, Rabu (4/9/2019). Seperti dilansir dari Antaranews.com.

PLTA Kayan  siap pasok listrik di kawasan industri dan publik

Sebelumnya, pada pertengahan Agustus lalu, investor utama PLTA Kayan telah melakukan perjanjian kerja sama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Adhi Karya dan PT Pelabuhan Indonesia IV.

Dalam perjanjian tersebut, Adhi Karya dan Pelindo IV akan ikut berpartisipasi dalam pelaksaan konstruksi PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengungkapkan, skema investasi yang telah disepakati antar perusahaan adalah bisnis to bisnis.

Dari segi dana Investasi, Irianto menyebut, pembangunan PLTA Kayan akan menghabiskan dana yang sangat besar. Untuk pembangunan tahap pertama atau PLTA Kayan 1 dengan target daya 900 MW di perkirakan menyentuh 2 miliar dolar AS.

Sementara untuk membangun PLTA dengan kapasitas total 9.000 megawatt membutuhkan dana investasi hingga 20,7-24,3 miliar dolar AS.

Moeldoko mengungkapkan, rencana pembangunan PLTA Kayan, merupakan program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan.

Gambar PLTA/ilustrasi (Thinkstock)

“Yang jelas, kita dari KSP akan terus mengawal, hingga pembangunan PLTA ini terwujud,” ungkap Moeldoko.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Kayan Hidro Energi (KHE) Khaerony mengtakan, listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan sebagian besar akan digunakan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang akan dibangun di Tanah Kuning.

Kendati demikian, PT KHE berjanji listrik yang dirpoduksi oleh PLTA Kayan dapat digunakan untuk kepentingan publik/rumah tangga.

“Kami sudah meneken MoU dengan PLN. Jadi kalau jual listrik lewat PLN kami siap, diberi wilayah usaha kami siap. Yang jelas kami akan melistriki kawasan industri,” kata Kaherony di Jakarta, Rabu (21/8/2019). Seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Untuk komposisinya, 70 persen listrik dari PLTA Kayan akan digunakan untuk melistriki KIPI. Dan 30 persen sisanya dapat digunakan untuk memperkuat ketahanan energi di Kalimantan.