Penggalian potensi Migas di Indonesia seakan tak ada habisnya. Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri minyak dan gas bumi (Migas), masih menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya dieksplorasi. Dari 128 cekungan yang tersebar di seluruh negeri, hanya 20 cekungan yang saat ini berproduksi, meninggalkan potensi minyak mentah sekitar 4 miliar barel dan gas sebanyak 54 triliun kubik yang belum dimanfaatkan.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Dananjayo Suryodipuro menyoroti surplus migas di Indonesia yang membuatnya menjadi pionir LNG dunia dan net eksportir gas. Dalam acara Lokakarya Media Periode III di Denpasar, Bali, Hudi mengungkapkan bahwa dinamika dan tantangan dalam perubahan ekonomi, geopolitik dunia, serta tren investasi dan transisi energi turut memengaruhi kesediaan energi.

Dalam konteks investasi Migas, Hudi menyebutkan bahwa Indonesia berhasil mencapai 12 persen, melebihi rata-rata investasi dunia yang hanya enam persen. Meskipun persaingan ketat dengan negara-negara lain yang memiliki portofolio Migas yang kuat, Indonesia tetap menjadi pilihan menarik.

Pada tahun 2022, industri Migas memberikan kontribusi sekitar Rp700 triliun kepada negara, dengan Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) sebagai contoh sukses dalam mengadakan program apprentice untuk mendidik potensi lokal. Industri Migas juga memberikan multiplier effect pada sektor-sektor lain seperti industri kesehatan, asuransi, dan vendor lokal.

Hageng Suryo Nugroho menekankan bahwa dari 60 basin yang ada, hanya 20 yang dieksplorasi, menunjukkan masih banyaknya potensi Migas di Indonesia. Negara menawarkan insentif fiskal, dan DPR berencana merevisi UU Migas untuk membuat insentif tersebut lebih menarik.

Dalam hal migas di Indonesia dan ketahanan energi, Arif Zulkifli menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk media. Dalam menghadapi target lifting minyak pada 2024 sebesar 625.000 barel per hari, kerja kolaboratif dengan media menjadi kunci sukses. Meskipun kebebasan pers perlu dijaga, manajemen yang baik diperlukan agar komunikasi tidak salah arah.

Kegiatan Lokakarya Media Periode III yang dihelat oleh SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) mengundang 40 pimpinan media dengan tema “Roadmap Industri Hulu Migas Menuju Ketahanan Energi Nasional dan Tantangannya Dalam Mewujudkan Kedaulatan Energi di Tengah Disrupsi.” Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nurwahidi, mengapresiasi peran media dalam memberikan pemberitaan positif dan memberikan wawasan kepada masyarakat sekaligus mengajak media untuk mendukung tercapainya target produksi gas yang masih berpotensi untuk diproduksi.

Demikian informasi seputar migas di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Androidbo.com.